Rabu, 13 Mei 2009

Pembentukan Majlis Awrad Muslim Indonesia (MAMI)

Bagi seluruh pondok pesantren ahlus sunnah wal jamaah yang tersebar di Indonesia, jika ingin mendirikan Majlis Awrad Fadhl bisa menghubungi: Abi Oktavian di nomor HP 0811 842 768. Dimana nanti dari pengurus Majlis Awrad Muslim Indonesia (Pusat) akan melakukan survey dan arahan mengenai tatacara pendirian Majlis Awrad Fadhl didaerahnya masing-masing dengan tidak merubah tatanan atau aturan dalam berdzikrullah yang telah dilakukan oleh pondok pesantren yang bersangkutan.

Untuk pertanyaan seputar Majlis Awrad Muslim Indonesia melalui email dapat ditujukan langsung kepada: KH Abdullah Rawammi
di alamat email: abdullah.rawammi@gmail.com
Insya Allah semua Email yang masuk akan direspon dengan segera.

Sejarah Awrad Fadhl:
Pada awalnya Awrad Fadhl dimasa hidup Rasuulullah SAW dinamakan; Awrad Fadhl Rububiyyah dan berganti nama dengan sebutan; Awrad Fadhl Dzulfiqar, kemudian berubah lagi namanya menjadi; Awrad Fadhl Kanzul Arsyi.

Ketika pada masa hidup Syaikh Abdul Qadir Al Jailani, Awrad Fadhl yang telah lama terpendam itu telah dihidupkan kembali oleh beliau dan mencapai masa keemasannya yang kemudian Awrad Fadhl itu sendiri tenggelam kembali (tidak muncul ke permukaan kembali), akhirnya Oleh Ketua Dewan Wali Majlis Awrad Muslim Indonesia,Sayyid Faridhal Attros Al Kindhy Asy’ari Awrad Fadhl ini diaktifkan kembali setelah lama vacum dengan tujuan meningkatkan gairah spiritualisme Islam dalam bentuk dzikrullah atas diri umat islam pada umumnya dan komunitas ahlus sunnah wal jamaah pada khususnya.

Syukur Al hamdulillah, Ketua Dewan Wali Majlis Awrad Muslim Indonesia (Sayyid Faridhal Attros Al Kindhy Asy’ari) telah menuliskan sejarah dan riwayat dalam bentuk buku dari terbentuknya Awrad Fadhl melalui pengalaman spiritual Syaikh Abdul Qadir Al Jailani secara lengkap.

Keterangan mengenai perubahan-perubahan nama dari Awrad Fadhl tersebut telah dituliskan oleh; Syaikh Jadzbah Al Bashith di dalam Kitab; Al-Hukama Al-Ilahiyyun, dan Kitab Hudhur wa Ghaybah yang ditulis oleh Syaikh Muflis Al-Mumatsalah.

Kemanfaatan berdzikir Awrad Fadhl:
Sebagian kecil dari kemanfaatan maupun al karamah (anugerah keajaiban) bagi orang yang mengamalkan atau berzikrullah dengan menggunakan Awrad Fadhl adalah sebagai berikut dibawah ini :
1. Insya Allah…diampuni semua dosa-dosanya (terkecuali syirik), baik itu dosa besar maupun dosa kecil, dosa yang lama maupun yang baru, dan dosa yang disengaja maupun yang tidak disengaja, mendapatkan kemulyaan hidup, baik dimata Allah maupun dimata manusia. Serta mendapatkan kebahagiaan lahir maupun batin.

2. Insya Allah…mendapatkan ketenangan – kedamaian baik secara lahir maupun batin, diselamatkan dari pada fitnah kubur dan fitnah dunia dan diberikan kenikmatan dalam beribadah kepada Allah SWT.

3. Insya Allah…akan dimudahkan dalam segala urusan atau persoalan yang tengah dihadapinya dan dimudahkan dalam proses sakaratul mautnya serta dikabulkan dalam setiap permintaan atau doanya kepada Allah SWT.

4. Insya Allah…dijauhkan dirinya dari sifat munafik dan sifat tercela lainnya, disempurnakan hal ikhwal hidup dan kehidupannya, dimudahkan jalan rizqi dan jalan usahanya dan akan dimudahkan atau didekatkan jodohnya serta dijauhkan dari penyakit gila-buta-kusta-tho’un dan pikun, mendapatkan keharmonisan dan kebahagiaan didalam rumah tangganya.

5. Insya Allah…dicintai dan disayangi semua orang dan akan diperhinakan oleh Allah ta’ala orang-orang yang iri dengki dan hasud serta memusuhinya.

6. Insya Allah…ditajamkan mata hati dan daya ingatnya dan akan mendapatkan kewibawaan yang besar serta dibaguskan wajahnya, dikokohkan kedudukan maupun jabatannya, diselamatkan dari segala macam bencana dan diselamatkan dari segala macam bentuk kejahatan jin dan manusia maupun sihir serta diselamatkan dari kecurangan dan tipu daya orang – orang yang zalim.

7. Insya Allah…mendapatkan ilmu-ilmu ghaib seperti berikut ini; ilmu kasyaf, al laduuni, al bashiirah, al masyriqul ghaybi, al maghribul ghaybi, hidzbul muqarabbin, asyirul ghaybi, al hiqmatul ghaybi, al bayyinatul ghaybi dan beberapa ilmu-ilmu syaefi seperti; syaefi syaefur rifaa’un, syaefum maa’un, syaeful ardhun, syaefun naarun, syaefi futuhul ghaybi, maupun ilmu mahabbatul qubra, ilmu khafiy, ilmu asy’syifaa, ilmu al falaqiyah, hizib, asrar, al hikmah dan masih ratusan manfaat lainnya yang tidak bisa disebutkan dibuku ini.

/Abdullah Rawammi

1 komentar:

oli mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.