Selasa, 12 Mei 2009

Pesan untuk SANG PEMIMPIN

Jika sang penguasa negeri menganggap bahwa negeri yang dikuasainya itu adalah milik nenek moyangnya sendiri. Sehingga ia merasa berhak untuk melakukan apapun di negeri itu dengan tanpa merasa takut dan merasa malu.

"Ia tidak sadar, bahwa bumi dimana ia berkuasa bukanlah miliknya atau milik nenek moyangnya, akan tetapi, milik Tuhan Semesta Alam yang dititipkan kepada manusia untuk dijaga kelestariannya. Bumi di ibaratkan sawah ladang tempat manusia bercocok tanam diatasnya, dan manusia akan memetik dari apa-apa yang ia tanam di bumi itu. Ingatlah akan suatu hal olehmu sekalian: BAHWA MANUSIA ITU TIDAK AKAN PERNAH TERLEPAS DARI HUKUM SEBAB DAN AKIBAT, KARENA PADA SAATNYA, KELAK BUMI AKAN MENUNTUT HAKNYA.!”


Jika hukum suatu negeri dikendalikan oleh sang penguasa negeri yang lalim…..!.
Maka kebajikan akan lenyap di negeri itu.

Jika suatu kebajikan lenyap .. !.
Maka orang akan menonjolkan cinta kasih.

Jika cinta kasih lenyap …!.
Maka orang akan menonjolkan keadilan.

Jika keadilan lenyap ….!.
Maka orang akan menyusun peraturan dan undang-undang, maka hal-hal ini menjadi suatu tanda, bahwa kesetiaan dan kejujuran dari rakyat jelata sudah menipis, sehingga kekalutan mulai merajalela, karena moral semakin merosot.

Jika hak-hak Azasi manusia diselewengkan dan disembunyikan serta diabaikan…!.
Maka keluhan dan jeritan tangis akan mewarnai negeri itu sehingga negeri akan menjadi kacau tak terkendali.

"Lihatlah kepada orang yang dibawah kamu, jangan selalu melihat kepada orang yang di atas kamu, yang demikian itu adalah lebih baik dan layak untuk tidak merendahkan nikmat Allah pada kamu ". (Al-Hadits).

Tidak ada komentar: